

Bandar Lampung, 25 Juli 2025 – Suasana hangat dan penuh antusiasme menyelimuti kediaman Bu Sisi di RT 04/Lingkungan 01 Kelurahan Kota Sepang pada Jumat (25/7/2025). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) bersama warga setempat secara resmi meluncurkan program Kandang Asri, inovasi sederhana namun penuh manfaat untuk mengelola sampah organik rumah tangga.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN Unila Kota Sepang dengan warga, khususnya pasangan Bu Sisi dan Pak Rudi yang bersedia menjadikan pekarangan rumah mereka sebagai lokasi percontohan. Kehadiran Ibu Camat Kecamatan Labuhan Ratu, Septia Isparina, S.Sos., M.M., Lurah Kota Sepang, para Ketua RT dan Ketua Lingkungan, Linmas, perwakilan warga, serta mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung (UINRIL) menjadi bukti nyata dukungan penuh terhadap gerakan ini.
Dalam sambutannya, Ibu Camat Kecamatan Labuhan Ratu menegaskan bahwa permasalahan sampah organik di Bandar Lampung memerlukan penanganan kreatif dan berkelanjutan.“Bandar Lampung memang terkenal dengan permasalahan sampahnya, terutama sampah organik yang cepat membusuk. Kandang Asri ini bukan hanya soal mengurangi sampah, tapi juga mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Harapan saya, inovasi seperti ini bisa menjadi contoh yang diterapkan di seluruh kelurahan di Kecamatan Labuhan Ratu, bahkan hingga tingkat kota,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lurah Kota Sepang bapak Tesis Patiwijaya S.E menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. “Kami sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan positif seperti ini. Semoga ke depan, Kandang Asri dapat diterapkan di seluruh RT di Kelurahan Kota Sepang sehingga manfaatnya semakin luas dan dirasakan bersama,” ungkapnya.



Kandang Asri mengintegrasikan pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan peternakan skala kecil. Prinsipnya sederhana yakni sisa makanan dari rumah warga dikumpulkan dan diberikan sebagai pakan ayam. Sisa yang tidak termakan akan bercampur dengan tanah di dasar kandang dan diolah secara alami menjadi pupuk kompos berkualitas.
Program ini memberikan manfaat ganda bagi warga. Ayam-ayam mendapatkan pakan alami tanpa bahan kimia tambahan, sementara warga memperoleh telur segar dan sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, pupuk kompos organik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam, sehingga membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Yang tak kalah penting, volume sampah organik yang dibuang ke TPA berkurang secara signifikan, sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan menjaga kualitas udara.
Selain itu Mahasiswa KKN juga mengajak warga menjadi member aktif Kandang Asri dimana Keanggotaannya tidak hanya sebatas mengirimkan sisa makanan, tetapi juga memberi kesempatan bagi warga untuk memperoleh imbal hasil berupa pembagian telur ayam dan pupuk kompos secara berkala.
Meski sederhana, Kandang Asri diyakini mampu menjadi solusi praktis mengatasi sampah organik jika dijalankan secara konsisten. Model ini dapat direplikasi oleh setiap RT atau rumah tangga karena tidak memerlukan biaya besar dan mudah diaplikasikan. Dengan kolaborasi mahasiswa, pemerintah kelurahan, dan warga, program ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang menginspirasi daerah lain.
“Kami percaya, perubahan besar berawal dari langkah kecil. Kandang Asri ini adalah salah satu langkah nyata untuk menjaga bumi tetap bersih, sehat, dan bermanfaat bagi semua,” tutur salah satu perwakilan mahasiswa KKN Unila Kota Sepang.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan simbolis sisa makanan pertama untuk pakan ayam di Kandang Asri, disambut senyum puas warga yang hadir.
Kandang Asri bukan sekadar memelihara ayam, melainkan membangun kesadaran bahwa sampah organik memiliki nilai jika dikelola dengan tepat. Dari pekarangan sederhana di Kota Sepang, gerakan ini diharapkan menjadi budaya positif yang memperkuat kepedulian lingkungan di seluruh Bandar Lampung.
KEREN OI