
1. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang menekankan pada peran aktif mahasiswa dalam memberikan kontribusi langsung melalui pendidikan, pemberdayaan, serta pelayanan sosial di wilayah penugasan. Salah satu bentuk implementasinya adalah melalui program BABEKA (Belajar Bareng Kakak), yakni kegiatan pendampingan belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi siswa-siswi sekolah dasar.
Program ini dirancang untuk membantu meningkatkan semangat belajar anak-anak, memperkuat pemahaman materi pelajaran, dan sekaligus membangun hubungan emosional yang positif antara mahasiswa dan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
- Hari/Tanggal : Selasa, 29 Juli 2025
- Waktu. : Pukul 08.00 – 11.00 WIB
- Tempat. : SD Negeri 1 Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung
- Kegiatan : Pendampingan belajar matematika untuk siswa kelas 3 dan kelas 6.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan BABEKA dimulai pukul 08.00 pagi dengan kehadiran mahasiswa KKN Universitas Lampung di ruang kelas, SD Negeri 1 Kaliawi. Fokus pendampingan kali ini adalah pada mata pelajaran matematika, yang seringkali dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian besar anak-anak. Namun, pendekatan yang digunakan bersifat sederhana dan menyenangkan, yaitu dengan metode tanya jawab langsung, permainan angka, serta kuis ringan.
Anak-anak tampak antusias, terutama siswa kelas 3 yang berani menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para kakak mahasiswa. Suasana belajar yang kondusif ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, matematika bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan.Yang menarik, salah satu mahasiswa pengajar, Anderian Kamo, mahasiswa asal Papua dari Universitas Lampung, berhasil menarik perhatian siswa. Anak-anak sangat antusias bertanya kepadanya, tidak hanya soal pelajaran, tetapi juga tentang Papua, tempat asalnya.
Dalam sesi tersebut, beberapa siswa dan siswi bahkan mengajukan pertanyaan seputar eksploitasi alam di Papua, khususnya mengenai Raja Ampat. Hal ini menunjukkan adanya rasa ingin tahu dan kepedulian siswa terhadap isu-isu nasional yang terjadi di luar lingkungan mereka. Meski awalnya datang untuk belajar matematika, kegiatan ini justru membuka ruang dialog sosial dan budaya yang lebih luas.
4. Refleksi dan Evaluasi
Kegiatan BABEKA hari ini tidak hanya berjalan sesuai rencana, tetapi juga memberi pengalaman emosional dan edukatif yang mendalam. Interaksi antara mahasiswa dan siswa tidak hanya sebatas hubungan guru-murid, tetapi juga sebagai sahabat dan inspirator.Partisipasi aktif siswa-siswi, khususnya kelas 3 dan 6, menunjukkan bahwa anak-anak sebenarnya memiliki potensi besar untuk menyerap pengetahuan jika dibimbing dengan pendekatan yang menyenangkan dan manusiawi.Kehadiran Kamo sebagai mahasiswa Universitas Lampung asal Papua juga membuka perspektif baru bagi siswa tentang keberagaman Indonesia.
Ketika siswa bertanya tentang eksploitasi di Papua, ini menjadi sinyal bahwa anak-anak mulai berpikir kritis terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, bahkan sejak usia dini.
5. Penutup
Program kerja BABEKA di SD Negeri 1 Kaliawi telah terlaksana dengan lancar dan penuh makna. Mahasiswa Universitas Lampung yang terlibat merasa bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pengabdian, tetapi juga menjadi jembatan untuk membangun empati, kesadaran sosial, dan cinta terhadap sesama anak bangsa.
Dari kelas kelas 3 berjumlah 20 orang dan kelas 6 berjumlah sekitar 20-an sangat antusias dan rasa ingin tahu dan peduli terhadap isu-isu nasional serta aktif dalam melihat berbagai sisi. Kegiatan BABEKA bukan sekadar ajang belajar mengajar, melainkan ruang tumbuh bersama antara mahasiswa dan anak-anak—sebuah proses saling mendewasakan dalam keberagaman dan kesadaran sosial. Ketika siswa SD mulai mempertanyakan isu eksploitasi Papua, itu bukan pertanda mereka tahu segalanya, tetapi pertanda bahwa mereka siap diajak berpikir.
Maka, tanggung jawab KKN tidak hanya terhenti pada transfer ilmu, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai keadilan, empati, dan keberanian untuk bertanya. Dalam ruang-ruang kecil seperti kelas 3 dan 6 di SD Kaliawi, kita belajar: perubahan besar dimulai dari pertanyaan kecil yang berani.
Dengan semangat “Unila Jaya, Kaliawi Maju”, kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan KKN selanjutnya di wilayah lain.
Foto: Anderian Kamo
Penulis: Anderian Kamo 🖋️