Kamis, 14 Agustus 2025 – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (UNILA) menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Pencegahan Stunting” di lingkungan Kelurahan Rajabasa. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga, kader posyandu, dan perangkat setempat tentang pencegahan stunting serta langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan di rumah dan di posyandu.
Acara dibuka dengan sambutan singkat dari Koordinator Tim KKN yang menekankan pentingnya peran keluarga dan posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Dalam paparannya, tim menghadirkan materi komprehensif yang mencakup definisi stunting, faktor penyebab, dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak, serta langkah-langkah pencegahan yang berbasis bukti terutama fokus pada 1000 hari pertama kehidupan.
Materi utama yang disampaikan antara lain:
- Pemahaman stunting: pengertian dan indikator (persentase tinggi terhadap umur), serta perbedaan stunting dengan kondisi gizi lainnya.
- Periode krusial 1000 Hari Pertama Kehidupan: pentingnya asupan gizi optimal sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
- Praktik pemberian ASI dan MP-ASI: pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan makanan pendamping ASI yang bergizi dan beragam.
- Sanitasi & kebersihan: peran cuci tangan, sanitasi lingkungan, dan kebiasaan hidup bersih untuk mencegah penyakit infeksi yang memperburuk gizi.
- Pemantauan tumbuh kembang: peran posyandu dalam pemantauan berat dan tinggi badan, serta rujukan dini bila ditemukan masalah.
Sesi diisi dengan perpaduan paparan, demonstrasi singkat cara menimbang dan mencatat tumbuh kembang anak di buku KIA, serta praktik sederhana menyiapkan MP-ASI bergizi menggunakan bahan lokal yang mudah dijangkau. Acara juga menghadirkan sesi tanya jawab yang interaktif; para peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar menu bergizi, frekuensi pemeriksaan di posyandu, dan tanda-tanda keterlambatan tumbuh kembang yang perlu diwaspadai.
Sebagai hasil kegiatan, Tim KKN merekomendasikan beberapa langkah tindak lanjut, antara lain:
- Penguatan rutin pemantauan di posyandu (penimbangan berkala dan pencatatan teratur).
- Pelatihan lanjutan untuk kader posyandu mengenai pencatatan KIA dan identifikasi risiko stunting.
- Kegiatan demonstrasi MP-ASI skala komunitas dengan pemanfaatan bahan lokal.
- Koordinasi lebih lanjut dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk rujukan dan dukungan gizi.
“Kegiatan ini bertujuan memberi pengetahuan praktis yang mudah diimplementasikan oleh keluarga. Pencegahan stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan melainkan kerja bersama keluarga, kader, dan pemerintahan setempat,” ujar Dela Putri sebagai Penanggung Jawab Program kerja Sosialisasi Pencegahan Stunting Tim KKN Universitas Lampung saat menutup acara.
