
Bandar Lampung, 16 Juli 2025 – Universitas Lampung (Unila) secara resmi melepas 1.111 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Periode II Tahun 2025. Upacara khidmat digelar di halaman Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, tepatnya pada Rabu, 16 Juli 2025. Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Unila––termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., Dekan dan Wakil Dekan sejumlah fakultas, Kepala LPPM Unila––serta perwakilan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Upacara pelepasan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, S.P., M.A., yang menegaskan pentingnya kekuatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan masyarakat yang inklusif. Pengarahan ditandai dengan prosesi penyematan atribut KKN secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa sebagai tanda dimulainya pengabdian lapangan.
Mahasiswa akan ditempatkan di seluruh kecamatan dalam Kota Bandar Lampung dan menjalankan lima tema strategis, yaitu:
- Pengelolaan sampah perkotaan
- Mitigasi bencana dan RTH
- Pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil
- Sosialisasi dan pencegahan stunting
- Perlindungan perempuan dan anak
Program-program ini selaras dengan prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh Wali Kota Bandar Lampung dan dirancang agar mahasiswa mampu menerapkan inovasi dan solusi praktis di masyarakat, selama masa pengabdian sekitar 30 hari.Program-program ini selaras dengan prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh Wali Kota Bandar Lampung dan dirancang agar mahasiswa mampu menerapkan inovasi dan solusi praktis di masyarakat, selama masa pengabdian sekitar 30 hari.

Setelah pelepasan di Pemkot, rombongan mahasiswa yang ditempatkan di Kelurahan Kedaung, Kecamatan Kemiling melanjutkan ke Kecamatan Kemiling untuk prosesi penerimaan resmi. Acara diselenggarakan di Kantor Camat Kemiling dengan sambutan hangat dari pihak kecamatan dan lurah setempat. Penyambutan seremonial ini bertujuan untuk memastikan mahasiswa segera berintegrasi dengan warga dan memahami kondisi lokal sebagai dasar pelaksanaan program tematik.
