
Bandar Lampung, 19 Juli 2025 — Dalam rangka memperkuat efektivitas pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam kelompok KKN di Kelurahan Way Halim Permai melaksanakan diskusi intensif bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yulia Kusuma Wardani, S.H., LL.M. Diskusi ini terfokus pada pembahasan program kerja dan penyusunan matriks kegiatan sebagai kerangka pelaksanaan KKN yang terukur dan terarah.
Kegiatan diskusi dilaksanakan pada hari Sabtu siang (19/7) bertempat di gedung hukum perdata, fakultas hukum dan dimulai pukul 11.00 WIB. Seluruh anggota kelompok hadir lengkap dan membawa rancangan rancangan program kerja yang telah mereka susun sebelumnya berdasarkan hasil observasi awal di lapangan serta masukan dari perangkat kelurahan dan warga setempat.
Fokus Bahasan: Program Unggulan, Waktu Pelaksanaan, dan Evaluasi
Dalam diskusi ini, mahasiswa memaparkan 5 tema yang telah dirancangkan oleh pemerintah kota Bandar Lampung sebagai program unggulan, antara lain:
- Pengelolaan Sampah Perkotaan: melakukan sosialisasi pilah sampah dari rumah, pelatihan pembuatan kompos dan eco-enzyme, workshop daur ulang sampah anorganik, aksi bersih lingkungan dan pemetaan TPS liar, pembentukan kader lingkungan.
- Mitigasi Bencana dan Ruang Terbuka Hijau (RTH): melakukan sosialisasi mitigasi bencana berbasis komunitas, simulasi evakuasi dan penanganan darurat bencana, pemetaan wilayah rawan bencana dan RTH potensial, penanaman pohon dan tanaman serapan air di area terbuka, revitalisasi RTH dan edukasi fungsi lingkungan.
- Pengembangan dan Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK): kegiatan akan diawali dengan pendataan dan identifikasi potensi UMK warga, workshop branding produk dan kemasan menarik, pelatihan pemasaran digital sederhana melalui Whatsapp dan Instagram, peningkatan kualitas produk (standarisasi dan higienitas),pendampingan perizinan UMK dan NIB (Nomor Induk Berusaha), pembuatan katalog produk UMK dan digitalisasi promosi, pameran mini produk UMK & demo penjualan langsung.
- Sosialisasi dan Pencegahan Stunting: kegiatan diawali dengan pendataan balita dan ibu hamil rawan stunting, sosialisasi pola asuh dan gizi seimbang, demo masak makanan bergizi dan terjangkau, pembuatan taman gizi keluarga (kebun sayur pekarangan), kelas edukasi ibu hamil dan menyusui: ASI, MPASI, dan Stimulasi.
- Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: kegiatan diawali dengan pendataan kasus dan pemetaan risiko kekerasan terhadap perempuan dan anak, sosialisasi hak-hak perempuan dan anak, pelatihan pencegahan dan penanganan KDRT & perundungan di sekolah, pojok curhat dan konseling remaja aman dan ramah anak, kampanye “STOP KEKERASAN” melalui media sosial dan poster lingkungan, pendidikan keterampilan untuk perempuan rentan (wirausaha/home industry).
DPL memberikan berbagai masukan konstruktif terhadap setiap program. Beliau menekankan pentingnya menyusun program yang realistis, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam kurun waktu KKN yang terbatas. Selain itu, DPL juga meminta mahasiswa menyusun indikator keberhasilan dari setiap kegiatan agar hasilnya dapat dievaluasi secara tujuan.
“Program kerja KKN bukan sekedar formalitas, namun harus mempunyai output dan outcome yang jelas. Masyarakat harus benar-benar merasakan manfaatnya, walaupun dalam skala kecil,” ujar Ibu Yulia saat memberikan arahannya.
Penyusunan Matriks Kegiatan: Panduan Operasional Lapangan
Salah satu hasil penting dari diskusi ini adalah penyusunan matriks kegiatan yang berisi waktu pelaksanaan, nama kegiatan, sasaran, tujuan, indikator pencapaian, lokasi, dan person in charge (PIC). Matriks ini dirancang untuk membantu siswa menjalankan program secara sistematis, terstruktur, dan dapat memantau kemajuannya setiap hari.
Mahasiswa juga menyepakati untuk membuat dua jenis matriks: (1) matriks kegiatan harian , yang memuat aktivitas harian per minggu; dan (2) matriks program utama , yang fokus pada kegiatan berskala besar yang melibatkan masyarakat secara luas.
Pendekatan Partisipatif dan Penjadwalan Pengawasan Lapangan
Sebagai bagian dari pendekatan partisipatif, mahasiswa berencana untuk melakukan kunjungan ke rumah warga dan masyarakat tokoh di setiap RT pada minggu pertama pelaksanaan program. Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan rencana kegiatan, menjaring aspirasi warga, serta mengundang keterlibatan aktif masyarakat dalam program-program yang akan dilaksanakan.
Koordinator KKN, M. Farel Ghifary Suja , menjelaskan bahwa tim berkomitmen untuk tidak hanya menjalankan program, tetapi juga membangun hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sebagai bentuk pengabdian yang berkelanjutan.
“Kami menyadari bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada dukungan warga. Oleh karena itu, pendekatan persuasif dan silaturahmi menjadi strategi awal kami sebelum memulai pelaksanaan di lapangan,” katanya.
Penutup: Langkah Awal Menuju KKN yang Berdampak
Diskusi berakhir pada pukul 12.45 WIB dan ditutup dengan penandatanganan lembar revisi program oleh DPL sebagai bentuk persetujuan dan arahan resmi terhadap program kerja kelompok. Mahasiswa kemudian dijadwalkan untuk mulai merealisasikan program pada awal pekan berikutnya, dimulai dengan kegiatan bersih lingkungan dan sosialisasi rumah ke rumah.
Dengan semangat kolaboratif, perencanaan yang matang, dan pendampingan aktif dari DPL, mahasiswa KKN Unila diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat dan menjalankan pengabdian yang berdampak, meskipun dalam waktu yang terbatas.