Bandar Lampung — Udara pagi di Kelurahan Way Halim Permai, Bandar Lampung, terasa berbeda pada (Selasa, 29 Juli 2025). Suasana yang biasanya tenang tiba-tiba ramai oleh suara sapu lidi, cangkul kecil, dan semangat gotong royong dari sekelompok mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) yang tiba-tiba menginisiasi kegiatan bersih-bersih lingkungan secara spontan. Sendirian, mereka juga menggandeng anggota LINMAS (Perlindungan Masyarakat) kelurahan sebagai bentuk kolaborasi nyata antara mahasiswa dan aparat lingkungan setempat.
Kegiatan ini bukanlah bagian dari agenda besar atau program kerja resmi yang dirancang jauh hari, melainkan murni aksi reflektif atas kepedulian terhadap kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar posko KKN. Sampah berserakan, rumput pembohong yang tumbuh tak beraturan, serta selokan yang mulai tersumbat menjadi pemantik utama yang menggerakkan hati para siswa untuk langsung turun tangan membersihkan area sekitar.
Kepedulian yang Tumbuh dari Kepekaan Sosial
Menurut Koordinator KKN Kelurahan Way Halim Permai , ide ini muncul setelah mereka melakukan observasi kecil terhadap kondisi lingkungan yang kurang tertata di sekitar kantor kelurahan, terutama di beberapa sudut yang sering luput dari perhatian petugas kebersihan. Tanpa menunggu Arah atau momen resmi, mereka langsung menyusun rencana cepat, mengajak LINMAS, dan memulai aksi.
“Kegiatan ini muncul begitu saja setelah kami melihat kondisi sekitar yang cukup memprihatinkan. Kami merasa terpanggil untuk tidak hanya hadir sebagai pengamat, tapi juga pelaku langsung perubahan, mengecilkan apa pun,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Sementara itu, anggota LINMAS menyambut baik inisiatif ini. Mereka menilai aksi spontan mahasiswa Unila sebagai cerminan dari jiwa muda yang peduli dan tanggap terhadap isu lingkungan.
“Kami merasa senang bisa bekerja sama dengan adik-adik siswa. Mereka tidak segan memegang sapu, mengangkat sampah, bahkan membersihkan selokan. Ini bisa jadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya,” kata Ibu Petty, salah satu anggota LINMAS Kelurahan Way Halim Permai.
Dari Sampah hingga Selokan: Langkah Nyata, Bukan Cuma Wacana
Rute bersih-bersih meliputi area belakang kantor kelurahan, sisi kiri-kanan jalan lingkungan, hingga gang kecil yang kerap menjadi titik rawan pembuangan sampah liar. Mahasiswa dan LINMAS membersihkan tumpukan sampah anorganik seperti plastik, kaleng, serta botol bekas, lalu mengumpulkannya di tempat penampungan sementara.
Tidak hanya itu, mereka juga memangkas rumput liar dan menyingkirkan batu-batu kecil yang dapat membahayakan pejalan kaki. Alat-alat yang digunakan berasal dari peralatan pribadi maupun pinjaman dari kelurahan.
Aksi ini mendapat apresiasi dari warga sekitar yang ikut menyaksikan kegiatan tersebut. Bahkan, beberapa warga ikut membantu secara sukarela, menunjukkan bahwa aksi positif memang menular.
Cikal Bakal Gerakan Rutin Lingkungan?
Melihat respon yang begitu positif dari masyarakat dan LINMAS, mahasiswa KKN berencana menjadikan kegiatan ini sebagai awal dari aksi bersih lingkungan yang lebih terstruktur. Mereka akan mengintegrasikan kegiatan semacam ini ke dalam program “Aksi Rabu atau Jumat Bersih” dengan dukungan penuh dari kelurahan.
“Kami tidak ingin kegiatan ini hanya menjadi cerita sekali waktu. Kami ingin membangun kebiasaan bersih-bersih bersama warga secara rutin, agar dampaknya bisa terus dirasakan oleh semua,” ujar mahasiswa lainnya.
Kegiatan bersih-bersih ini menjadi simbol bahwa perubahan tidak harus selalu dimulai dari hal besar dan perencanaan kompleks. Terkadang, niat baik yang muncul secara spontan justru membawa dampak yang paling tulus dan bermakna.
