Bandar Lampung, 16 Juli 2025 – Sekitar 1.100 mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode II Tahun 2025 secara resmi dilepas oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung. Acara pelepasan ini menjadi titik awal dimulainya pelaksanaan KKN yang akan tersebar di berbagai wilayah di Kota Bandar Lampung. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota, serta jajaran pimpinan Universitas Lampung.
Selama KKN, para mahasiswa akan terlibat dalam berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di masing-masing lokasi. Diharapkan, program ini tidak hanya menambah pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi warga di wilayah penempatan. Dalam kesempatan itu, Universitas Lampung menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota atas dukungan yang telah diberikan dan kerja sama yang terjalin dalam menyukseskan kegiatan ini.
Secara simbolik, mahasiswa menerima mandat pelaksanaan tugas di lokasi penempatan masing-masing. Setelah seremoni, para peserta kemudian diarahkan menuju kecamatan tempat mereka akan diserahkan secara resmi ke kelurahan yang menjadi lokasi KKN. Dengan pelepasan ribuan mahasiswa ini, diharapkan kegiatan KKN mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kota Bandar Lampung.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengungkapkan harapannya kepada para mahasiswa yang akan terjun langsung ke tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa KKN bukan sekadar kewajiban akademis, melainkan juga sarana penting dalam membentuk karakter dan meningkatkan kepedulian sosial. Adapun tema KKN Unila Tahun 2025 difokuskan pada lima isu utama yang menjadi perhatian strategis kota, yaitu:
- Pengelolaan Sampah di Perkotaan
- Mitigasi Bencana dan Penguatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
- Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
- Edukasi dan Pencegahan Stunting
- Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak
Kelima tema tersebut dinilai relevan dengan tantangan pembangunan perkotaan yang tengah dihadapi Kota Bandar Lampung, dan diharapkan dapat menjadi pemicu munculnya inisiatif pemberdayaan masyarakat dari tingkat paling dasar.
