Bandar Lampung, 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung bersama masyarakat Kelurahan Kota Sepang, Kecamatan Labuhan Ratu, sukses melaksanakan Sosialisasi dan Demonstrasi Eco-Enzyme dengan tema “Dari Sampah Jadi Berkah, Dulu Dibuang di Tong, Sekarang Disayang di Botol”.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Kelurahan Kota Sepang sejak 31 Juli hingga 14 Agustus 2025 ini diikuti oleh anggota PKK dan warga setempat dengan penuh antusias. Program dirancang sebagai upaya nyata mengatasi permasalahan sampah organik rumah tangga yang selama ini hanya dibuang tanpa pengolahan, menimbulkan bau tidak sedap, hingga mencemari lingkungan.
Rangkaian kegiatan dibagi dalam tiga tahap. Pertama, sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya sampah organik bila tidak diolah, sekaligus pengenalan eco-enzyme sebagai solusi ramah lingkungan. Kedua, praktik langsung fermentasi, di mana warga diajak memanfaatkan kulit buah, sisa sayur, dan gula merah menjadi larutan eco-enzyme melalui proses sederhana namun efektif. Ketiga, demonstrasi pemanfaatan hasil fermentasi yang ditunjukkan dalam bentuk produk turunan, seperti sabun pembersih lantai ramah lingkungan dan biopestisida alami.

Hasil fermentasi yang diperoleh dari praktik bersama kemudian diolah menjadi 10 botol sabun ukuran 600 ml, 3 botol ukuran 1,5 liter, serta 5 botol biopestisida ukuran 250 ml. Seluruh produk dibagikan kepada peserta sebagai bukti nyata bahwa limbah dapur bisa diubah menjadi barang bermanfaat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat sampah organik bukan sebagai masalah, melainkan sebagai potensi. Dengan pengolahan sederhana, sampah bisa berubah menjadi solusi lingkungan,” ujar Dela Sepetri, penanggung jawab kegiatan.
Respon warga pun positif. Beberapa peserta berkomitmen untuk melanjutkan pembuatan eco-enzyme secara mandiri di rumah masing-masing, bahkan membagikan ilmunya kepada tetangga. Sedikitnya 10 warga kini telah menguasai keterampilan dasar pembuatan eco-enzyme, dan jumlah tersebut diharapkan terus bertambah melalui pendampingan lanjutan.
Dengan capaian keberhasilan 85 persen, program ini dinilai mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Ke depan, mahasiswa KKN Unila mendorong agar kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan, sehingga eco-enzyme benar-benar menjelma sebagai bagian dari budaya hijau masyarakat Kota Sepang.

Masyaallah luar biasa sekali 🙌