28 Juli 2025
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin kolaborasi dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Way Sekampung, sebuah instansi di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki peran penting dalam konservasi dan rehabilitasi lingkungan. Kolaborasi ini tidak hanya menjadi bagian dari pelaksanaan program KKN, tetapi juga menjadi wujud sinergi nyata antara dunia akademik dan lembaga pemerintah dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.
Bentuk kerja sama ini diwujudkan melalui pemberian bantuan ratusan bibit tanaman penghijauan dan tanaman produktif dari pihak BPDAS kepada mahasiswa KKN. Bibit-bibit tersebut terdiri atas berbagai jenis pohon seperti Nangka yang kemudian ditanam di berbagai titik strategis di Kelurahan Labuhan Ratu. Beberapa lokasi penanaman meliputi halaman kantor kelurahan, fasilitas umum, lahan terbuka di lingkungan warga, serta ruang hijau di sekitar tempat tinggal mahasiswa. Tidak hanya ditanam langsung, sebagian bibit juga diberikan kepada mahasiswa untuk ditanam secara mandiri di rumah sebagai bentuk keterlibatan individu dalam menjaga dan memperluas ruang hijau.
Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada aspek fisik penanaman semata, tetapi juga disertai dengan kegiatan edukasi lingkungan. BPDAS memberikan penyuluhan singkat kepada mahasiswa dan warga tentang pentingnya Ruang Terbuka Hijau, manfaat ekologi dari penanaman pohon, serta cara merawat tanaman agar tumbuh optimal. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk kesadaran kolektif bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda.
Manfaat dari kegiatan ini sangat luas. Dari sisi ekologis, penanaman pohon akan membantu meningkatkan kualitas udara, mengurangi polusi, memperbaiki iklim mikro, serta menambah nilai estetika lingkungan perkotaan. Dari sisi edukatif, mahasiswa belajar langsung mengenai proses penghijauan, manajemen lingkungan, dan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Sementara dari sisi sosial, kegiatan ini mempererat hubungan antara mahasiswa, masyarakat setempat, dan instansi pemerintah, serta menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan bisa dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan secara bersama-sama.
Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kegiatan KKN tidak hanya tentang pengabdian singkat, tetapi juga bisa menjadi awal dari perubahan positif yang berdampak jangka panjang. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh praktik baik yang bisa diterapkan di lokasi KKN lainnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan masyarakat untuk terus berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.
