I. Pendahuluan.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. KKN menuntut mahasiswa untuk tidak hanya berpikir teoritis, namun juga mampu mengidentifikasi persoalan nyata di masyarakat dan menawarkan solusi strategis yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Sebagai salah satu tahap awal dalam pelaksanaan KKN, kegiatan lokakarya menjadi media penting yang mempertemukan antara mahasiswa, aparat pemerintah setempat, serta seluruh elemen masyarakat. Tujuannya adalah menjaring masukan, kritik, dan aspirasi warga dalam merumuskan arah program kerja yang kontekstual dan solutif.
II. Pelaksanaan Kegiatan.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. KKN menuntut mahasiswa untuk tidak hanya berpikir teoritis, namun juga mampu mengidentifikasi persoalan nyata di masyarakat dan menawarkan solusi strategis yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Sebagai salah satu tahap awal dalam pelaksanaan KKN, kegiatan lokakarya menjadi media penting yang mempertemukan antara mahasiswa, aparat pemerintah setempat, serta seluruh elemen masyarakat. Tujuannya adalah menjaring masukan, kritik, dan aspirasi warga dalam merumuskan arah program kerja yang kontekstual dan solutif.
lokakarya program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung dilaksanakan pada hari dan tanggal yang telah dijadwalkan, bertempat di Kantor Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.Undangan disebar kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk 31. Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari 13 RT di Lingkungan 1 dan 18 RT di Lingkungan 2. Selain itu, turut diundang pula perwakilan mahasiswa UIN Raden Intan Lampung, serta unsur keamanan dan pertahanan lokal seperti Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Tokoh pemuda, tokoh masyarakat, serta warga umum dari Kelurahan Kaliawi juga diundang untuk turut hadir dan berpartisipasi aktif.Namun, dari total undangan yang telah disampaikan, hanya sekitar 27 orang yang hadir mengikuti jalannya kegiatan. Hal ini tentu menjadi catatan penting dalam konteks keterlibatan warga terhadap proses perencanaan pembangunan berbasis komunitas.
III Analisis Partisipasi Masyarakat.
Rendahnya tingkat kehadiran dari total undangan yang disebar mengindikasikan adanya persoalan dalam aspek komunikasi maupun kesadaran partisipatif warga. Lokakarya yang seharusnya menjadi ruang diskusi terbuka untuk membangun Kaliawi bersama, justru tidak dimanfaatkan secara optimal oleh sebagian warga.
Terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebab rendahnya kehadiran. Pertama, kemungkinan adanya keterbatasan informasi yang diterima masyarakat, baik dari segi waktu pelaksanaan, lokasi, maupun substansi kegiatan. Kedua, bisa jadi terdapat minimnya pemahaman warga tentang pentingnya peran mereka dalam menyumbang gagasan demi pembangunan lingkungan mereka sendiri.
Ketiga, masih ada persepsi bahwa kegiatan seperti ini bersifat seremonial belaka, sehingga tidak memberikan manfaat langsung.Padahal, semangat dari kegiatan KKN adalah bagaimana menghadirkan program-program kerja yang dapat mengatasi persoalan riil di masyarakat, dengan mengandalkan sinergi antara pengetahuan akademik mahasiswa dan pengalaman hidup warga lokal.
IV. Hasil dan Rekomendasi.
Meskipun tingkat partisipasi belum optimal, kegiatan lokakarya tetap berjalan dengan baik. Beberapa peserta yang hadir menyampaikan masukan, kritik, dan ide yang konstruktif terkait berbagai isu seperti pemberdayaan pemuda, pengelolaan sampah, hingga pelatihan keterampilan bagi ibu rumah tangga.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk mendukung seluruh program kerja mahasiswa KKN yang telah disusun, serta keinginan agar kolaborasi lintas elemen di Kelurahan Kaliawi terus diperkuat, tidak hanya selama masa KKN berlangsung, tetapi juga untuk keberlanjutan jangka panjang. Sebagai bentuk evaluasi, perlu dilakukan pendekatan yang lebih persuasif dalam menjangkau warga, misalnya melalui media sosial lokal, pengumuman keliling, atau bahkan melibatkan tokoh agama dan adat sebagai juru komunikasi.
V. Penutup
Dengan mengusung jargon “Unila Jaya, Kaliawi Bisa”, kegiatan ini menjadi simbol harapan akan lahirnya perubahan positif yang digerakkan bersama oleh mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat. Lokakarya ini menjadi titik tolak penting dalam menyatukan visi untuk memajukan Kelurahan Kaliawi, melalui perencanaan program yang berbasis kebutuhan nyata dan kolaboratif. Partisipasi bukan sekadar hadir secara fisik, tetapi juga hadir secara pemikiran dan komitmen. Semoga kegiatan ini dapat menjadi tonggak awal terciptanya perubahan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Nama-nama KKN periode II Universitas Lampung di kelurahan Kaliawi :
- Anderian Kamo,
- Fahri Husaini
- Puji Lestari
- Azzahra Sayna D.
- Gracia Trifena Sintauli
- Lantipan Dosroha G.
- Aknas Opusunggu
- Amalia Soleha
- Athaya Rania Putri
Kelompok KKN periode ke-II Universitas Lampung (UNILA) – Kelurahan Kaliawi, 23 Juli 2025 pukul 07:00 – 12:00 WIB.
Dokumentasi: Amalia Soleha & Athaya Rania Putri
Publikasi oleh: Anderian Kamo 🖋️
