Bandar Lampung, 12 Agustus 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) di Kelurahan Way Halim Permai menggelar kegiatan sosialisasi pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif obat tradisional yang alami. Kegiatan ini sekaligus diisi dengan pembagian buku saku yang berisi panduan pembuatan obat tradisional dari tanaman herbal yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat TOGA dalam menjaga kesehatan, sekaligus mendorong penggunaan obat-obatan alami sebagai langkah preventif maupun kuratif yang lebih terjangkau dan meminimalkan efek samping.
Materi Sosialisasi dan Edukasi
Dalam menyampaikan materi, mahasiswa KKN Unila menjelaskan berbagai jenis tanaman obat yang umum dibudidayakan di pekarangan rumah, seperti jahe, kunyit, kencur, serai, lidah buaya, dan daun sirih. Setiap tanaman diolah mulai dari karakteristik, khasiat, hingga cara pengolahan yang tepat agar kandungan senyawa aktifnya tetap optimal.
“Kami ingin masyarakat bisa memanfaatkan tanaman obat yang ada di sekitarnya untuk kesehatan keluarga. Selain hemat biaya, penggunaan TOGA juga bisa menjadi langkah untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia,” ujar salah satu mahasiswa KKN dalam sesi pemaparan.
Pembagian Buku Saku
Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi, mahasiswa KKN membagikan buku saku kepada peserta yang hadir. Buku ini berisi informasi ringkas dan praktis mengenai 15 jenis tanaman obat, khasiatnya, serta langkah-langkah pengolahan menjadi ramuan tradisional. Diperkirakan, buku saku ini dapat menjadi panduan yang mudah diakses oleh masyarakat kapan saja.
“Buku saku ini kami susun dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh semua kalangan. Ada juga ilustrasi gambar tanaman untuk memudahkan pengenalan,” jelas ketua pelaksana kegiatan.
Antusiasme Masyarakat
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak peserta yang antusias bertanya mengenai tanaman obat yang cocok ditanam di lahan sempit, cara penyimpanan ramuan, hingga dosis yang tepat untuk dikonsumsi setiap hari.
Salah satu warga mengungkapkan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru sekaligus keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan. “Selama ini kami tahu jahe dan kunyit itu bagus untuk kesehatan, tapi belum tahu cara pengolahannya yang benar. Sekarang jadi lebih paham,” ujarnya.

Harapan Ke Depan
Mahasiswa KKN Unila berharap sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal untuk membentuk kelompok TOGA di lingkungan RT atau kelurahan. Dengan begitu, masyarakat dapat saling bertukar informasi, bibit tanaman, dan pengalaman dalam meracik obat tradisional.
Selain itu, pemanfaatan TOGA juga diharapkan dapat mendukung program preventif kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah, serta menjadi peluang usaha kecil berbasis herbal bagi masyarakat yang berminat memproduksi dan menjual produk olahan tanaman obat.
