Bandar Lampung, 22 Juli 2025 – Langit mendung tak menyurutkan semangat para mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) yang pada hari ini menggelar lokakarya perdana di Aula Kelurahan Way Halim Permai. Lokakarya ini menjadi momentum awal yang sangat penting untuk mewujudkan komunikasi, menyamakan persepsi, dan membangun kolaborasi yang harmonis antara mahasiswa, pemerintah kelurahan, dan masyarakat setempat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah Way Halim Permai, Syarifudin , sejumlah perangkat kelurahan, ketua RT dan RW, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemuda dan karang taruna. Acara berlangsung khidmat namun penuh semangat dialogis.
Menjalin Sinergi, Merancang Kebaikan
Dalam sambutannya, Koordinator KKN Kelurahan Way Halim Permai, M. Farel Ghifary Suja , menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekedar formalitas, melainkan bentuk nyata komitmen mahasiswa untuk berkontribusi dalam kehidupan masyarakat.
“Kami ingin program yang kami bawa bukan sekedar proyek kampus, tapi benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh warga. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan masukan dari Bapak Ibu semua agar program ini benar-benar relevan dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ujar Farel.
Rencana Program Kerja: Dari Edukasi, Lingkungan, hingga Sosial-Keagamaan
Dalam presentasi yang disampaikan secara bergantian oleh kelompok mahasiswa, tergambar dengan jelas semangat pengabdian dan inovasi. Beberapa program unggulan yang dipaparkan meliputi:
- Pendidikan & Literasi : Kelas belajar kreatif untuk anak-anak usia sekolah dasar, pelatihan dasar komputer dan internet sehat untuk remaja, serta taman baca mini di pos ronda.
- Kesehatan Masyarakat : Pendidikan gizi keluarga, penyuluhan kesehatan remaja, cek tekanan darah gratis untuk warga lanjut usia.
- Lingkungan Hidup : Gerakan kebersihan lingkungan dan grebek sungai, pelatihan daur ulang sampah anorganik, dan pembuatan biopori di pekarangan warga.
- Pemberdayaan UMKM : Kunjungan dan pendampingan UMKM lokal, pelatihan desain kemasan produk, hingga pelatihan pemasaran digital dan promosi melalui media sosial.
Setiap kelompok program menjelaskan secara rinci rencana waktu pelaksanaan, lokasi kegiatan, target peserta, serta keluaran yang diharapkan. Tidak hanya itu, siswa juga menunjukkan matriks kegiatan 30 hari ke depan yang telah disusun secara sistematis dan realistis.
Sambutan Hangat dan Apresiasi dari Lurah Way Halim Permai
Lurah Way Halim Permai, Syarifudin , menyampaikan rasa bangganya atas inisiatif dan semangat para mahasiswa KKN Unila. Ia menyebutkan bahwa kehadiran siswa setiap tahun membawa semangat baru bagi masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi niat baik adik-adik KKN. Semua program yang dipaparkan sangat menyentuh kebutuhan masyarakat, apalagi pendekatannya edukatif dan memberdayakan,” ujar Syarifudin.
Ia juga menambahkan bahwa kelurahan siap memberikan dukungan penuh baik dari sisi fasilitas maupun koordinasi dengan warga.
“Kelurahan ini bukan hanya tempat kalian melaksanakan program, tapi rumah selama satu bulan ke depan. Jangan ragu untuk turun ke lapangan dan menyatu dengan warga,” tambahnya.
Harapan, Masukan, dan Kolaborasi Berkelanjutan
Lokakarya ini juga diwarnai dengan sesi diskusi yang terbuka. Beberapa tokoh masyarakat memberikan masukan agar kegiatan yang dilaksanakan nantinya dapat melibatkan lebih banyak warga, termasuk ibu rumah tangga dan pemuda karang taruna. Ada pula usulan agar mahasiswa membantu dalam pengelolaan administrasi kelurahan dan melakukan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di sekitar kelurahan.
Antusiasme dari warga menjadi bahan bakar semangat bagi para pelajar. Beberapa warga bahkan menyampaikan kesediaan mereka menjadi relawan atau tuan rumah untuk program tertentu seperti taman baca dan kegiatan pengajian anak-anak.
Penutup: Awal dari Sebuah Pengabdian
Lokakarya ditutup dengan sesi foto bersama dan penandatanganan berita acara kegiatan. Hari itu, aula kelurahan bukan hanya menjadi tempat pertemuan, tetapi saksi bisu lahirnya komitmen, niat baik, dan langkah awal menuju pengabdian yang berdampak.
Bagi mahasiswa, lokakarya ini adalah pintu masuk untuk lebih mengenal denyut nadi masyarakat. Bagi warga Way Halim Permai, ini adalah awal dari kolaborasi yang penuh harapan.
“Kami datang bukan sebagai tamu, tapi sebagai bagian dari keluarga besar Way Halim Permai. Mari kita bergandeng tangan, mewujudkan desa yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya,” tutup Farel dengan penuh semangat.
