



Bakung, Bandarlampung — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) yang ditempatkan di Kelurahan Bakung menginisiasi sebuah gerakan sosial bertajuk Jelajah Berani Bicara atau JERABI, sebagai wujud kepedulian terhadap maraknya kasus perundungan (bullying) dan ujaran kebencian (hate speech) di lingkungan pendidikan dasar. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bakung (30 Juli 2025) dan mendapat sambutan antusias dari para siswa, guru, serta masyarakat sekitar.
Program JERABI dirancang sebagai sarana edukasi interaktif yang mengajak anak-anak untuk memahami bahaya bullying dan ujaran kebencian, sekaligus mendorong keberanian dalam menyampaikan pendapat secara santun. Melalui metode pendekatan yang menyenangkan seperti permainan edukatif, diskusi kelompok, pemutaran video pendek, serta roleplay, para peserta diajak menyelami situasi sehari-hari yang kerap diwarnai tindakan diskriminatif dan kekerasan verbal.
“Kami ingin anak-anak bisa berani bicara, bukan hanya ketika melihat ketidakadilan, tapi juga saat merasa tidak nyaman atas perlakuan yang mereka terima,” ujar salah satu mahasiswa KKN dalam sesi refleksi kegiatan. Ia menekankan bahwa kemampuan berkomunikasi secara asertif sejak dini dapat membentuk pribadi yang lebih toleran dan bertanggung jawab di masa depan.
Program ini juga memberikan ruang dialog antara siswa dan guru untuk bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan suportif. Pihak sekolah pun mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab persoalan sosial yang mulai merambah dunia anak-anak. Kepala SD Negeri 1 Bakung menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin dan diadopsi oleh sekolah-sekolah lain.
Dengan mengusung semangat perubahan dari hal kecil, JERABI menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi. Melalui program ini, mahasiswa KKN Unila menunjukkan bahwa keberanian untuk bicara demi kebaikan adalah pondasi utama dalam menciptakan generasi muda yang sehat secara emosional dan sosial.
