
Bandar Lampung, 2 Agustus 2025 —Menjelang pelaksanaan kegiatan edukatif bertema anti-bullying dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung yang bertugas di Kelurahan Way Laga melakukan diskusi persiapan bersama guru-guru SD Negeri 1 Way Laga, Sabtu (2/8).
Diskusi ini menjadi bagian penting dari tahap perencanaan kegiatan edukasi siswa, agar materi yang disampaikan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi psikologis anak-anak sekolah dasar. Dalam pertemuan tersebut, para guru memberikan beberapa masukan konstruktif agar program dapat berjalan efektif dan komunikatif.
Materi Harus Kontekstual dan Contoh Harus Nyata
Menurut hasil diskusi, guru-guru menyarankan agar materi yang dibawakan mahasiswa lebih disesuaikan dengan pengalaman sehari-hari anak-anak. Bahasa yang sederhana, ilustrasi yang dekat dengan dunia anak, serta penggunaan media visual menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
“Anak-anak akan lebih mudah memahami jika mereka bisa melihat langsung contohnya, bukan hanya mendengar penjelasan,” ungkap salah satu guru.
Sebagai tindak lanjut, para mahasiswa KKN akan turut menjadi role model langsung dalam simulasi pembelajaran, seperti memeragakan sikap menolak kekerasan verbal dan mengajarkan cara meminta bantuan kepada orang dewasa yang dipercaya.
Gladi Resik Bersama Guru Jadi Langkah Final
Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan, disepakati bahwa pada hari sebelum pelaksanaan edukasi, akan dilakukan gladi resik bersama guru-guru pendamping. Langkah ini penting agar alur kegiatan, pembagian peran, serta metode penyampaian materi bisa lebih terkoordinasi.
Mahasiswa KKN mengapresiasi keterlibatan aktif guru-guru dalam penyusunan teknis acara. “Sinergi seperti ini membuat kami lebih yakin bahwa kegiatan nanti bisa memberikan dampak positif dan mengena bagi anak-anak,” ujar Koordinator Program Edukasi KKN Way Laga.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program kerja tematik KKN Unila yang mengusung isu perlindungan anak, pendidikan karakter, dan peningkatan kesadaran sosial di lingkungan sekolah dasar.