Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 2 yang dilaksanakan oleh Tim Arthacita membawa gebrakan baru dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang pertanian perkotaan. Melihat keterbatasan lahan yang dihadapi sebagian warga, tim ini menginisiasi kegiatan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan sistem hidroponik wick system menggunakan media tanam cocopeat.
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu balai warga desa binaan KKN Arthacita dan dihadiri oleh masyarakat setempat dari berbagai usia. Tujuan utama program ini adalah memberikan alternatif bercocok tanam yang efisien, hemat biaya, dan dapat dilakukan di lahan sempit, bahkan di pekarangan rumah atau teras. Wick system dipilih karena sistem ini tergolong sederhana, tidak memerlukan pompa listrik, serta cocok untuk pemula yang baru ingin mencoba hidroponik.
Dalam sesi sosialisasi, mahasiswa memaparkan konsep dasar hidroponik, keunggulan metode wick system, serta alasan pemilihan cocopeat sebagai media tanam. Cocopeat, yang berasal dari serbuk sabut kelapa, memiliki kemampuan menyimpan air dan nutrisi dengan baik, ramah lingkungan, serta mudah didapat di pasaran. Media ini juga ringan, sehingga wadah tanam dapat dipindahkan dengan mudah tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman.

Usai penjelasan, peserta diajak mengikuti praktik langsung pembuatan instalasi hidroponik sederhana. Mahasiswa memandu proses pembuatan mulai dari persiapan botol bekas sebagai wadah, pemasangan sumbu (wick) sebagai penyalur nutrisi, pengisian cocopeat, hingga penanaman benih sayuran seperti sawi, selada, dan kangkung. Peserta juga diberikan panduan pembuatan larutan nutrisi AB Mix serta tips perawatan tanaman agar hasil panen optimal.
Respons masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Banyak peserta mengaku baru mengetahui bahwa bercocok tanam dapat dilakukan tanpa tanah dan dengan biaya yang relatif terjangkau. Beberapa warga bahkan langsung berinisiatif untuk membuat instalasi serupa di rumah masing-masing, memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Shafna Aulia Priyanto selaku Ketua Tim Arthacita, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal masyarakat untuk lebih kreatif memanfaatkan lahan terbatas demi memenuhi kebutuhan sayur segar secara mandiri. “Dengan metode ini, warga tidak hanya menghemat biaya belanja sayur, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan melalui penggunaan media dan bahan yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Program ini juga selaras dengan semangat KKN Unila yang mendorong mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam memecahkan masalah nyata di masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan. Ke depan, Tim Arthacita berencana melakukan pendampingan lanjutan untuk memastikan keberlanjutan program, termasuk memonitor perkembangan tanaman warga dan membantu mengatasi kendala yang muncul.
Melalui inovasi sederhana namun bermanfaat seperti hidroponik wick system berbasis cocopeat ini, diharapkan masyarakat semakin termotivasi untuk mengembangkan pertanian skala rumah tangga. Selain meningkatkan ketahanan pangan, kegiatan ini juga membuka peluang bagi warga untuk mengembangkan usaha kecil berbasis produk hidroponik.
