
Tanjung Gading, 10 Agustus 2025 — Dalam rangka mengimplementasikan program kesehatan berbasis tanaman obat tradisional, sembilan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung melakukan persiapan lahan secara intensif untuk penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang akan menjadi apotek hidup bagi masyarakat setempat. Tim mahasiswa KKN yang kompak ini telah merencanakan penanaman lima jenis TOGA unggulan yaitu jahe, kunyit, kencur, temu lawak, dan daun jarak yang dipilih berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat, kemudahan perawatan, serta khasiat obat yang telah terbukti secara empiris dan ilmiah. Persiapan lahan dilakukan dengan memilih lokasi strategis yang memiliki akses mudah bagi warga, pencahayaan yang cukup, serta sistem drainase yang baik untuk memastikan pertumbuhan optimal setiap jenis tanaman obat yang akan ditanam dalam program pemberdayaan kesehatan masyarakat ini.
Dengan pembagian tugas yang terorganisir dan sistematis, kesembilan mahasiswa KKN bekerja secara gotong-royong dalam melakukan pengolahan tanah melalui proses pembajakan, penggemburan, dan pembuatan bedengan-bedengan khusus yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing tanaman TOGA. Proses persiapan meliputi pembersihan lahan dari gulma dan bebatuan, pembuatan sistem irigasi sederhana untuk memudahkan penyiraman, serta pencampuran kompos organik dan pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah agar setiap jenis tanaman dapat tumbuh subur dan menghasilkan kandungan senyawa aktif yang optimal. Setiap bedengan dirancang khusus dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang tumbuh masing-masing tanaman, dimana jahe dan kunyit memerlukan area yang lebih luas, sementara kencur dan temu lawak dapat ditanam dengan jarak yang lebih rapat, sedangkan daun jarak ditempatkan di area tepi sebagai tanaman pelindung dan pagar alami.
Kegiatan persiapan lahan ini menunjukkan komitmen tinggi mahasiswa KKN dalam menciptakan program kesehatan yang berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat untuk kebutuhan pengobatan tradisional sehari-hari. Kesembilan mahasiswa bekerja dengan penuh dedikasi dan antusiasme, mengaplikasikan pengetahuan teoretis yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik langsung di lapangan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Rencananya, setelah lahan siap, tim mahasiswa KKN akan melakukan penanaman bibit lima jenis TOGA tersebut secara bertahap sesuai dengan musim tanam yang tepat, dilanjutkan dengan program edukasi kepada masyarakat mengenai cara perawatan, pemanenan, dan pengolahan setiap jenis tanaman obat menjadi ramuan kesehatan yang aman dan berkhasiat. Program TOGA ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain dalam mengembangkan sistem kesehatan mandiri berbasis kearifan lokal yang ramah lingkungan dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
