Rajabasa, Rabu, 13 Agustus 2025 – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (UNILA) menggelar sosialisasi bertajuk “Teknologi Pembakaran Sampah Berbasis Termal dan Emisi Terkendali” di lingkungan Kelurahan Rajabasa. Kegiatan ini menghadirkan paparan ilmiah dan diskusi praktis mengenai alternatif pengelolaan sampah yang dapat mengurangi volume sampah sekaligus meminimalkan dampak emisi ke lingkungan.
Kegiatan dibuka oleh Koordinator Tim KKN yang menyampaikan latar belakang pentingnya penanganan sampah berbasis teknologi di tingkat komunitas. Materi inti disampaikan oleh anggota tim yang menjelaskan prinsip kerja teknologi termal yaitu pengolahan sampah melalui pemanasan terkontrol untuk mengurangi massa sampah dan menurunkan potensi pembentukan polutan bila dilengkapi sistem pengendalian emisi.
Dalam pemaparan, narasumber menjelaskan perbedaan mendasar antara pembakaran terbuka dan pembakaran terkendali. Pembakaran terkendali dilakukan pada rentang suhu tertentu dengan pengaturan suplai oksigen sehingga proses pembakaran berlangsung lebih sempurna. Hal ini membantu menekan pembentukan senyawa berbahaya seperti partikel halus (PM), karbon monoksida (CO), dan senyawa organik volatil. Selain itu, dijelaskan pula peranan perangkat pengendali emisi seperti filter partikel dan sistem scrubber yang penting untuk menurunkan angka emisi gas buang.
Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara tim KKN dan peserta, yang terdiri dari perangkat kelurahan, kader lingkungan, serta warga setempat. Peserta mengajukan beragam pertanyaan praktis, antara lain mengenai skala unit pembakaran yang aman untuk komunitas, opsi bahan bakar, kebutuhan pemeliharaan, hingga biaya operasional. Tim menegaskan bahwa teknologi termal bukan solusi tunggal; keberhasilannya sangat bergantung pada praktik pemilahan sampah di sumber (organik, anorganik, B3) dan adanya dukungan regulasi serta pengawasan dari pemerintah daerah.
“Kita ingin pengelolaan sampah berlangsung aman dan berkelanjutan. Teknologi yang tepat dikombinasikan dengan partisipasi aktif warga akan mengurangi praktik pembakaran terbuka yang berisiko bagi kesehatan,” ujar Koordinator Tim KKN Universitas Lampung saat menutup sesi.
