Bandar Lampung, 22 Juli 2025 – Koordinasi pertama dilaksanakan bersama Ibu Poniem, kader PPA yang aktif di kelurahan. Program PPA sendiri tidak hanya berfokus pada pengasuhan anak, tetapi juga menangani isu-isu serius seperti kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, serta kekerasan fisik dan psikis dalam rumah tangga. Diskusi berlangsung di kantor kelurahan dan membahas berbagai bentuk pendampingan, penanganan kasus, serta peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi semua kalangan.

Setelah itu, dilakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas terkait pelaksanaan Posyandu di wilayah Anggrek VII yang direncanakan pada hari Rabu, 23 Juli 2025. Pertemuan membahas teknis pelaksanaan kegiatan serta permohonan akses data stunting untuk keperluan pendataan. Dari hasil koordinasi, disampaikan bahwa mahasiswa dapat langsung melakukan permintaan data melalui Pustu (Puskesmas Pembantu) atau Puskeskel (Puskesmas Kelurahan) tanpa harus kembali ke Puskesmas utama.

Koordinasi hari ini menjadi bagian penting dari langkah awal penguatan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung penanganan stunting dan kekerasan berbasis gender. Diharapkan sinergi ini dapat menjadi landasan kuat bagi kegiatan KKN yang lebih berdampak bagi masyarakat.
