Bandar Lampung — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-343 Kota Bandar Lampung, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) turut memeriahkan Festival Masakan Tradisional Lampung, yang mencapai puncaknya saat pemecahan Rekor MURI untuk sekubal terpanjang di dunia, Minggu (27 Juli 2025).
Turut hadir pada gelaran tersebut adalah Bapak dan Ibu Lurah serta Camat Sukabumi, yang menambah semarak sinergi antarinstansi pemerintahan dan masyarakat. Mahasiswa KKN Unila pun berhasil mengambil peran penting dalam rangkaian kegiatan, khususnya dalam pembuatan dan penyajian olahan berbahan baku singkong yang menjadi ciri khas Kelurahan Way Gubak. Kehadiran mereka tidak hanya memperkuat posisinya di tengah publik, tetapi juga menyampaikan pesan keberlanjutan budaya dan keterlibatan civitas akademika dalam kegiatan pemerintahan lokal.
Kelurahan Way Gubak menyajikan menu olahan singkong—kini menjadi alternatif kreatif kekinian dalam kuliner tradisional. Olahan ini tidak hanya menarik perhatian estetika dan cita rasanya, tetapi juga menandai inovasi lokal dalam mengolah bahan pangan rakyat menjadi produk kuliner bernilai dan layak dipromosikan selama festival.
Pencapaian rekor sekubal terbesar ini bukan sekadar penghargaan, tapi juga simbol persembahan budaya Lampung kepada bangsa. Seperti diungkapkan Wali Kota Eva Dwiana, momentum ini menjadi pintu gerbang untuk promosi budaya kreatif dan pelibatan masyarakat di segala lini — dari ASN hingga mahasiswa dan pelaku UMKM kuliner.
Bagi mahasiswa KKN Unila, pengalaman tersebut memberikan pelajaran berharga tentang pengelolaan acara besar, penguatan identitas budaya, dan pentingnya sinergi antara kampus, masyarakat, dan pemerintahan. Festival ini diharapkan menjadi pijakan untuk langkah berikutnya dalam melestarikan kebudayaan Lampung sambil mengembangkan potensi ekonomi lokal berbasis kearifan budaya.
