Bandar Lampung, 20 Juli 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) yang bertugas di Kelurahan Way Halim Permai kini tengah mematangkan penyusunan matriks kegiatan harian untuk 30 hari ke depan. Penyusunan matriks ini dilakukan sebagai langkah strategi untuk memastikan seluruh program KKN dapat terlaksana secara terstruktur, terukur, dan tepat waktu.
Kegiatan penyusunan matriks dilakukan secara kolektif di salah satu kos mahasiswa KKN. Seluruh anggota tim terlibat aktif dalam menyusun timeline, memperkirakan jenis kegiatan, lokasi pelaksanaan, target peserta, serta indikator keberhasilan masing-masing program.
Matriks: Peta Jalan KKN yang Sistematis
Koordinator KKN, M. Farel Ghifary Suja, menjelaskan bahwa matriks kegiatan ini disusun berdasarkan hasil diskusi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Lurah Way Halim Permai, serta observasi kebutuhan masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya.
“Kami tidak ingin KKN ini berjalan tanpa arah. Matriks ini ibarat peta jalan kami. Dengan itu, kami bisa mengatur prioritas, menghindari tumpang tindih jadwal, dan mengukur efektivitas setiap program yang kami jalankan,” jelas Farel.
Beberapa program utama yang tercantum dalam matriks tersebut antara lain:
- Aksi grebek sungai dan bersih lingkungan
- Sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga
- Pelatihan pembuatan eco-enzyme dan lubang biopori
- Edukasi stunting dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Penguatan kegiatan remaja masjid dan posyandu remaja
- Pendampingan pelaku UMKM lokal dan promosi usaha digital
- Lomba kebersihan antar-RT dan kegiatan edukatif anak-anak
Kerja Kolektif, Diskusi Interaktif
Penyusunan matriks tidak dilakukan secara asal. Mahasiswa membagi diri dalam tim-tim kecil berdasarkan bidang minat dan keahlian, seperti tim lingkungan, tim kesehatan, dan tim pemberdayaan ekonomi. Setiap tim bertugas mengidentifikasi kebutuhan, menyusun aktivitas, serta menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan.
Diskusi berlangsung dinamis, dengan berbagai pertimbangan teknis seperti ketersediaan warga, waktu luang masyarakat, hari besar keagamaan, hingga faktor cuaca yang dapat mempengaruhi kegiatan di luar ruangan.
“Kami juga belajar bagaimana menyusun kegiatan yang fleksibel, karena kondisi di lapangan bisa berubah kapan saja. Jadi kami menyiapkan juga Plan B untuk beberapa kegiatan,” ungkap Reni, anggota KKN dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sinkronisasi dengan Pihak Kelurahan dan RT
Setelah matriks selesai dirancang, siswa berencana melakukan sinkronisasi dengan pihak kelurahan dan para ketua RT setempat untuk memastikan keterlibatan warga dan dukungan logistik. Hal ini juga dilakukan agar program mahasiswa tidak berbenturan dengan agenda masyarakat lokal, seperti gotong royong, posyandu, maupun acara adat.
Lurah Way Halim Permai, Bapak Syarifudin, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, perencanaan yang matang seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa KKN tidak sekedar menjalankan formalitas program, tetapi benar-benar memiliki niat untuk memberikan dampak yang nyata dan terarah.
“Dengan jadwal dan tujuan yang jelas, masyarakat bisa lebih mudah dilibatkan. Dan itu membuat kegiatan KKN jadi lebih terasa manfaatnya,” ujar Syarifudin.
Langkah Awal Menuju Pengabdian yang Berdampak
Penyusunan matriks kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam perjalanan pengabdian mahasiswa selama satu bulan penuh di Way Halim Permai. Dengan adanya perencanaan yang tertulis dan terukur, mahasiswa dapat mengelola waktu dengan lebih efisien dan memaksimalkan potensi kontribusi mereka kepada masyarakat.
“Kami tidak hanya membawa semangat, tapi juga tanggung jawab. Semoga semua program bisa berjalan sesuai rencana, dan benar-benar memberi nilai tambah bagi warga di sini,” tutup Farel.
Dalam waktu dekat, mahasiswa akan mulai merealisasikan program-program yang sudah tercantum dalam matriks, dimulai dari kegiatan grebek sungai dan sosialisasi kebersihan lingkungan, sebagai bentuk komitmen awal terhadap kelestarian lingkungan Kelurahan Way Halim Permai.
