Bandar Lampung — Suasana Minggu pagi (pukul 06.30 – 09.00) di pusat kota Bandar Lampung begitu semarak dan penuh warna. Ribuan peserta dari berbagai kecamatan memadati area utama untuk memeriahkan Festival Tari Ngigel, sebuah ajang pelestarian budaya khas Lampung yang diadakan sebagai bagian dari agenda rutin Pemerintah Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran langsung Wali Kota Bandar Lampung, yang turut memberi sambutan sekaligus membuka acara secara resmi.
Festival ini menjadi ajang unjuk kebolehan ratusan kelompok penari dari berbagai jenjang usia, mulai dari pelajar, pemuda-pemudi karang taruna, hingga perwakilan dari kelurahan dan kecamatan. Dengan mengenakan pakaian adat bernuansa Lampung yang anggun, para peserta tampil energik dan penuh semangat membawakan Tari Ngigel, sebuah tarian tradisional yang melambangkan kelembutan gerak, keanggunan perempuan Lampung, serta harmoni dalam masyarakat.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme warga dan komitmen semua pihak dalam menjaga serta memperkenalkan budaya daerah. “Tari Ngigel bukan hanya soal tradisi, tapi juga identitas kita sebagai masyarakat Lampung. Melalui festival ini, kita ingin anak-anak muda tetap mencintai budayanya dan membawa semangat Lampung ke kancah nasional maupun internasional,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Festival ini juga menjadi wadah pemersatu antar-kecamatan, di mana masing-masing kontingen menunjukkan ciri khas koreografi dan kekompakan gerakan mereka. Sorak sorai penonton dan tepuk tangan bergemuruh mengiringi setiap penampilan, menciptakan atmosfer penuh kebanggaan dan semangat persaudaraan. Tidak hanya hiburan, acara ini turut mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai budaya Lampung yang sarat makna dan keindahan.
Kegiatan ditutup dengan sesi tari massal bersama seluruh peserta dan pejabat daerah yang hadir. Pemandangan ribuan orang menari serempak di tengah kota menjadi simbol kuat bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Festival Tari Ngigel ini tak hanya menjadi peristiwa seni semata, namun juga bentuk nyata dari pelestarian warisan budaya yang hidup dan berkembang bersama generasi muda Lampung.





